Bulan September 2016, Sibolga mengalami inflasi sebesar 1,85 persen atau terjadi
peningkatan nilai Indeks Harga Konsumen dari 126,78 pada Bulan Agustus menjadi
129,12 pada Bulan September.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh meningkatnya nilai
Indeks Harga Konsumen pada kelompok bahan makanan sebesar 5,49 persen. Sedangkan
untuk kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau terjadi kenaikan indeks
sebesar 0,35 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar
0,06 persen; kelompok sandang turun sebesar 0,20 persen; kelompok kesehatan naik
sebesar 0,09 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,73
persen; serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik sebesar 0,17
persen.
Laju inflasi tahun kalender (September) sebesar 4,64 persen dan laju inflasi tahun ke
tahun (September 2016 terhadap September 2015) yaitu 7,47 persen.
Di Indonesia, pada September 2016 terjadi deflasi sebesar 0,22 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 125,41. Dari 82 kota IHK, 58 kota mengalami inflasi
dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga 1,85 persen dengan
IHK 129,12 dan terendah terjadi di Purwokerto dan Banyuwangi masing-masing sebesar
0,02 persen dengan IHK masing-masing 121,81 dan 121,84. Sementara itu, deflasi
tertinggi terjadi di Pontianak 1,06 persen dengan IHK 133,94 dan terendah terjadi di
Kendari 0,01 persen dengan IHK 121,65.