Bulan September 2017, Sibolga mengalami inflasi sebesar 0,93 persen atau terjadi
kenaikan nilai Indeks Harga Konsumen dari 132,94 pada Agustus menjadi 134,17 pada
Bulan September.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh meningkatnya nilai
Indeks Harga Konsumen pada sebagian besar kelompok pembentuk angka inflasi. Untuk
kelompok bahan makanan mengalami kenaikan indeks sebesar 2,39 persen. Sedangkan
untuk kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami kenaikan
indeks sebesar 0,43 persen; untuk kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar
naik sebesar 0,01 persen. Begitu juga dengan kelompok sandang juga naik sebesar 0,35
persen. Untuk kelompok kesehatan mengalami kenaikan indeks sebesar 1,02 persen.
Untuk kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,44 persen. Sedangkan
untuk kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan
indeks.
Laju inflasi tahun kalender (September) sebesar 1,25 persen dan laju inflasi tahun ke
tahun (September 2017 terhadap September 2016) yaitu 3,91 persen.
Di Indonesia, pada September 2017 terjadi inflasi sebesar 0,13 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,08. Dari 82 kota IHK, 50 kota mengalami inflasi dan
32 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 1,59 persen tertinggi
terjadi di Tual sebesar 1,59 persen dengan IHK sebesar 153,62 dan terendah terjadi di
Mamuju dan Depok sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar
129,55 dan 128,56. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,04
persen dengan IHK sebesar 128,26 dan terendah terjadi di Tembilahan sebesar 0,01
persen dengan IHK sebesar 133,95