Bulan September 2015, Sibolga mengalami deflasi sebesar 1,85 persen atau terjadi penurunan nilai Indeks Harga Konsumen dari 122,41 pada bulan Agustus menjadi 120,15 pada bulan September.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh menurunnya nilai Indeks Harga Konsumen pada kelompok bahan makanan sebesar 6,04 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,02 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen. Sedangkan untuk kelompok lainnya mengalami inflasi yang ditunjukkan oleh naiknya nilai Indeks Harga Konsumen pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,17 persen; kelompok sandang sebesar 0,57 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,11 persen. sedangkan kelompok kesehatan tidak mengalami perubahan indeks.
Laju inflasi tahun kalender (September) sebesar 0,63 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (September 2015 terhadap September 2014) yaitu 5,59 persen.
Di Indonesia pada September 2015 terjadi deflasi sebesar 0,05 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,67. Dari 82 kota IHK, tercatat 36 kota mengalami deflasi dan 46 kota mengalami Inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Sibolga 1,85 persen dengan IHK 120,15 dan terendah terjadi di Bandung 0,01 persen dengan IHK 120,61. Sementara inflasi tertinggi terjadi di Merauke 1,33 persen dengan IHK 123,20 dan terendah terjadi di Jakarta 0,01 persen dengan IHK 122,38.