Bulan Maret 2018, Sibolga mengalami inflasi sebesar 0,79 persen atau terjadi kenaikan nilai Indeks Harga Konsumen dari 137,65 pada Februari
menjadi 158,31 pada Bulan Maret 2018.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh meningkatnya nilai Indeks Harga Konsumen pada semua kelompok pembentuk angka inflasi. Untuk kelompok bahan makanan mengalami
peningkatan indeks sebesar 2,02 persen. Sedangkan untuk kelompok
makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami kenaikan
indeks sebesar 0,16 persen; untuk kelompok perumahan, air, listrik, gas
dan bahan bakar naik sebesar 0,02 persen. Kelompok sandang
mengalami kenaikan indeks sebesar 0,73 persen. Untuk kelompok
kesehatan juga mengalami kenaikan indeks sebesar 0,79 persen. Untuk
kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami kenaikan indeks
sebesar 0,03 persen. Sedangkan untuk kelompok transpor, komunikasi,
dan jasa keuangan mengalami kenaikan indeks sebesar 0,11 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Maret) sebesar 1,57 persen dan laju inflasi
tahun ke tahun (Maret 2018 terhadap Maret 2017) yaitu 6,25 persen.
Di Indonesia, pada bulan Maret 2018 terjadi inflasi sebesar 0,20 persen
dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 132,58. Dari 82 kota IHK,
57 kota mengalami inflasi dan 25 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi
terjadi di Jayapura sebesar 2,10 persen dengan IHK sebesar 134,42 dan
terendah terjadi di Sumenep sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar
128,12. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 2,30 persen
dengan IHK sebesar 150,50 dan terendah terjadi di Bulukumba sebesar
0,01 persen dengan IHK sebesar 138,72.