Bulan Agustus 2015, Sibolga mengalami deflasi sebesar 0,73 persen atau terjadi penurunan nilai Indeks Harga Konsumen dari 123,31 pada bulan Juli menjadi 122,41 pada bulan Agustus.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh menurunnya nilai Indeks Harga Konsumen pada kelompok bahan makanan sebesar 2,35 persen. Sedangkan untuk kelompok lainnya mengalami inflasi yang ditunjukkan oleh naiknya nilai Indeks Harga Konsumen pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,01 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen; kelompok sandang sebesar 0,01 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,22 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Agustus) sebesar 2,52 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (Agustus 2015 terhadap Agustus 2014) yaitu 7,97 persen.
Di Indonesia, Pada Agustus 2015 terjadi inflasi sebesar 0,39 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,73. Dari 82 kota IHK, tercatat 59 kota mengalami inflasi dan 23 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 2,29 persen dengan IHK 128,17 dan terendah terjadi di Sumenep, Kediri, dan Probolinggo masing-masing 0,02 persen dengan IHK masing-masing 118,76, 119,65, dan 120,36. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Ambon 1,77 persen dengan IHK 119,95 dan terendah terjadi di Singkawang 0,01 persen dengan IHK 120,88.