Bulan Desember 2016, Sibolga mengalami inflasi sebesar 0,29 persen atau terjadi
peningkatan nilai Indeks Harga Konsumen dari 132,13 pada Bulan November menjadi
132,51 pada Bulan Desember.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh meningkatnya nilai
Indeks Harga Konsumen pada kelompok bahan makanan sebesar 0,72 persen. Sedangkan
untuk kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau terjadi penurunan indeks
sebesar 0,02 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar
0,08 persen; kelompok sandang turun sebesar 0,41 persen; kelompok kesehatan naik
sebesar 0,13 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,03
persen; serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik sebesar 0,41 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Desember) sebesar 7,39 persen dan laju inflasi tahun ke
tahun (Desember 2016 terhadap Desember 2015) yaitu 7,39 persen.
Di Indonesia, pada Desember 2016 terjadi inflasi sebesar 0,42 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 126,71. Dari 82 kota IHK, 78 kota mengalami inflasi dan
4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe sebesar 2,25 persen
dengan IHK sebesar 124,94 dan terendah terjadi di Padangsidimpuan dan Tembilahan
masing-masing sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 125,36 dan
129,89. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,52 persen dengan IHK
sebesar 125,64 dan terendah terjadi di Tegal sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar
122,49.