Bulan Oktober 2017, Sibolga mengalami inflasi sebesar 0,31 persen atau terjadi kenaikan nilai Indeks Harga Konsumen dari 134,17 pada September menjadi 134,58 pada Bulan Oktober.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh meningkatnya nilai Indeks Harga Konsumen pada sebagian besar kelompok pembentuk angka inflasi. Untuk kelompok bahan makanan mengalami kenaikan indeks sebesar 0,88 persen. Sedangkan untuk kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami kenaikan indeks sebesar 0,09 persen; untuk kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar 0,15 persen. Sebaliknya untuk kelompok sandang mengalami inflasi
sebesar 0,22 persen. Untuk kelompok kesehatan mengalami kenaikan indeks sebesar 0,10 persen. Untuk kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,01 persen. Sedangkan untuk kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks.
Laju inflasi tahun kalender (Oktober) sebesar 1,56 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (Oktober 2017 terhadap Oktober 2016) yaitu 2,87 persen.
Di Indonesia, pada Oktober 2017 terjadi inflasi sebesar 0,01 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,09. Dari 82 kota IHK, 44 kota mengalami inflasi dan 38 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 1,05 persen dengan IHK sebesar 155,24 dan terendah terjadi di Surakarta dan Cilegon masingmasing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 124,65 dan 136,75. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Palu sebesar 1,31 persen dengan IHK sebesar 130,33 dan terendah terjadi di Palopo sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 127,47.