Bulan Maret 2017, Sibolga mengalami deflasi sebesar 0,70 persen atau terjadi penurunan
nilai Indeks Harga Konsumen dari 131,50 pada Bulan Februari menjadi 130,58 pada Bulan
Maret.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh menurunnya nilai
Indeks Harga Konsumen pada kelompok bahan makanan khususnya sub kelompok sayursayuran.
Kelompok bahan makanan mengalami penurunan indeks sebesar 2,54 persen,
kelompok sandang juga turun sebesar 0,01 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan
olahraga turun sebesar 0,14 persen begitu juga dengan kelompok transpor, komunikasi, dan
jasa keuangan turun sebesar 0,29 persen. Sedangkan untuk kelompok makanan jadi,
minuman, rokok, dan tembakau terjadi kenaikan indeks sebesar 0,64 persen; kelompok
perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar 0,22 persen; kelompok kesehatan
juga mengalami kenaikan indeks sebesar 0,02 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Maret) sebesar -1,46 persen dan laju inflasi tahun ke tahun
(Maret 2017 terhadap Maret 2016) yaitu 3,18 persen.
o Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Bungo sebesar 0,71 persen
dengan IHK 126,23 dan inflasi terendah terjadi di Tembilahan sebesar 0,01 persen dengan
IHK 131,26. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,49 persen
dengan IHK 134,11 dan deflasi terendah terjadi di Padang sebesar 0,01 persen dengan IHK
134,04.
Di Indonesia, pada bulan Maret 2017 dari 82 kota yang diamati Indeks Harga Merauke
sebesar 1,24 persen dengan IHK 135,67. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Tembilahan
dan Banjarmasin sebesar 0,01 persen dengan IHK masingmasing 131,26 dan 127,74.