Bulan Februari 2017, Sibolga mengalami deflasi sebesar 1,34 persen atau terjadi
penurunan nilai Indeks Harga Konsumen dari 133,28 pada Bulan Januari menjadi 131,50
pada Bulan Februari.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh menurunnya nilai
Indeks Harga Konsumen pada kelompok bahan makanan khususnya sub kelompok
bumbu-bumbuan. Pada kelompok bahan makanan mengalami penurunan indeks sebesar
5,30 persen. Sedangkan untuk kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau
terjadi kenaikan indeks sebesar 0,13 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan
bahan bakar naik sebesar 1,38 persen; kelompok sandang juga naik sebesar 0,44 persen;
kelompok kesehatan juga mengalami kenaikan indeks sebesar 0,44 persen; kelompok
pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 0,33 persen; begitu juga dengan kelompok
transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik sebesar 0,82 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Februari) sebesar -0,76 persen dan laju inflasi tahun ke tahun
(Februari 2017 terhadap Februari 2016) yaitu 4,68 persen.
Di Indonesia, pada bulan Februari 2017 dari 82 kota yang diamati Indeks Harga
Konsumennya (IHK), 62 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di
Manado sebesar 1,16 persen dengan IHK 128,49. Sedangkan inflasi terendah terjadi di
Ternate sebesar 0,03 persen dengan IHK 131,13. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di
Jambi sebesar 1,40 persen dengan IHK 125,74 dan terendah terjadi di Bungo sebesar
0,02 persen, dengan IHK 125,34. Sementara itu, secara nasional pada bulan Februari
2017 terjadi inflasi sebesar 0,23 persen