Bulan Juli 2017, Sibolga mengalami deflasi sebesar 0,23 persen atau terjadi penurunan
nilai Indeks Harga Konsumen dari 131,92 pada Juni menjadi 131,61 pada Bulan Juli.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh menurunnya nilai
Indeks Harga Konsumen pada sebagian besar kelompok. Untuk kelompok bahan
makanan mengalami penurunan indeks sebesar 1,12 persen. Sedangkan untuk kelompok
makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami kenaikan indeks sebesar 0,61
persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar 0,16 persen.
Kelompok sandang turun sebesar 0,11 persen. Untuk kelompok kesehatan mengalami
kenaikan sebesar 0,07 persen. Untuk kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik
sebesar 0,54 persen, sebaliknya kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan
turun sebesar 0,47 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Juli) sebesar -0,68 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (Juli
2017 terhadap Juli 2016) yaitu 4,44 persen.
Di Indonesia, pada bulan Juli 2017 terjadi inflasi sebesar 0,22 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,00. Dari 82 kota IHK, 59 kota mengalami inflasi dan
23 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau sebesar 2,44 persen
dengan IHK sebesar 134,83 dan terendah terjadi di Meulaboh sebesar 0,01 persen
dengan IHK 127,99. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,50
persen dengan IHK sebesar 133,53 dan terendah terjadi di Metro dan Probolinggo
masing-masing sebesar 0,07 persen dengan IHK masing-masing sebesar 136,49 dan
126,10.