Bulan Oktober 2015, Sibolga mengalami deflasi sebesar 0,21 persen atau terjadi
penurunan nilai Indeks Harga Konsumen dari 120,15 pada bulan September
menjadi 119,90 pada bulan Oktober.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh menurunnya
nilai Indeks Harga Konsumen pada kelompok bahan makanan sebesar 1,89 persen;
dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,11 persen.
Sedangkan untuk kelompok lainnya mengalami inflasi yang ditunjukkan oleh
naiknya nilai Indeks Harga Konsumen pada kelompok makanan jadi, minuman,
rokok, dan tembakau sebesar 1,66 persen; kelompok sandang sebesar 0,12 persen;
kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan
olahraga sebesar 0,18 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa
keuangan sebesar 0,29 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Oktober) sebesar 0,42 persen dan laju inflasi tahun ke
tahun (Oktober 2015 terhadap Oktober 2014) yaitu 4,65 persen.
Di Indonesia pada Oktober 2015 terjadi deflasi sebesar 0,08 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,57. Dari 82 kota IHK, tercatat 44 kota
mengalami deflasi dan 38 kota mengalami Inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung
Pandan 1,95 persen dengan IHK 127,18 dan terendah terjadi di Padangsidimpuan
0,01 persen dengan IHK 118,04. Sementara inflasi tertinggi terjadi di Manado 1,49
persen dengan IHK 123,07 dan terendah terjadi di Yogyakarta 0,01 persen dengan
IHK 119,15.