Mozaik Indonesia RRI Sibolga “Kemiskinan dan Pengangguran” - Berita - Badan Pusat Statistik Kota Sibolga

Untuk mendapatkan data BPS Kota Sibolga, silahkan datang ke Pelayanan Statistik Terpadu BPS Kota Sibolga pada hari kerja (Senin-Kamis pukul 08.00-15.30 WIB dan Jumat pukul 08.00-16.00 WIB)

Mozaik Indonesia RRI Sibolga “Kemiskinan dan Pengangguran”

Mozaik Indonesia RRI Sibolga “Kemiskinan dan Pengangguran”

7 Februari 2024 | Kegiatan Statistik Lainnya


Pada hari Rabu (07/02/2024), Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sibolga berkesempatan mengisi program acara Mozaik Indonesia, RRI Kota Sibolga.  Mozaik Indonesia disiarkan secara langsung melalui RRI Pro 1 pada Frekuensi 91,22 FM,  dan kanal Facebook RRI Sibolga pukul 15.00-16.00 WIB. Tema Mozaik Indonesia adalah “Kemiskinan dan Pengangguran”. Acara dipandu oleh Edi Suheri dengan narasumber Rosmiana Hasibuan, Ketua Tim Statistik Sosial BPS Kota Sibolga dan Evalinda Margareta Situmorang Ketua Tim Statistik Produksi Kota Sibolga, didampingi Muhammad Alpian, anggota Tim Statistik Sosial.

Acara Mozaik Indonesia RRI Sibolga berjalan informatif dan edukatif. Program ini bertujuan memberi edukasi dan literasi statistic kepada pendengar RRI mengenai Kemiskinan dan Pengangguran. Rosmiana menyampaikan untuk menghitung angka kemiskinan, BPS melakukan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Susenas merupakan salah satu survei yang digunakan pemerintah pusat dan daerah dalam hal penyediaan data dan indikator untuk perencanaan dan evaluasi pembangunan. Secara garis besar, melalui Susenas dapat diperoleh potret kemajuan pembangunan masyarakat bidang sosial dan ekonomi. Susenas dilakukan 2 kali dalam setahun, yaitu Maret dan September.

            Untuk mengestimasi kemiskinan, BPS turun ke lapangan melakukan pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara langsung (tatap muka) antara pencacah dengan responden dengan menggunakan kuesioner. Responden dari rumah tangga terpilih adalah kepala rumah tangga, suami/istri, atau anggota rumah tangga lain yang mengetahui secara persis karakteristik rumah tangga bersangkutan. Masyarakat yang akan didata melalui Susenas, dipilih melalui metode penarikan sampel 2 stages stratification (Pemilihan Blok Sensus (BS) dan pemilihan rumah tangga).

            Rosmiana  juga menyampaikan Garis Kemiskinan Kota Sibolga pada tahun 2023 berada pada level Rp 568.188,- per kapita per bulan. Angka ini meningkat sekitar 51,821 ribu rupiah dibanding Garis Kemiskinan pada Tahun 2022 sebesar Rp 516.367,- . Penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan dikatakan sebagai penduduk miskin. Persentase penduduk miskin di Kota Sibolga Maret 2023 sebesar 11,42 persen, menurun sebesar 0,05 persen dibandingkan dengan persentase penduduk miskin Maret 2022 sebesar 11,47 persen.

Narasumber kedua, Evalinda menjelaskan beberapa konsep dasar ketenagakerjaan yang penting, seperti: penduduk usia kerja, angkatan kerja, bukan angkatan kerja, penduduk bekerja dan pengangguran. Penduduk usia kerja dibedakan atas dua kelompok, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja terdiri dari penduduk usia kerja yang bekerja (untuk mendapatkan penghasilan/keuntungan) dan pengangguran. Sedangkan bukan angkatan kerja terdiri dari penduduk usia kerja yang pada periode rujukan tidak bekerja maupun menganggur, terdiri dari angkatan kerja potensial, orang yang menginginkan pekerjaan tapi tidak mencari dan tidak bersedia, dan orang yang tidak ingin bekerja. Sumber data utama yang dipakai adalah data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas).

Evalinda juga menyampaikan Penduduk Kota Sibolga yang bekerja pada Agustus 2023 sebanyak 44.194 orang, meningkat sebanyak 5.261 orang dari Agustus 2022. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan adalah pertanian (2,06 persen poin). Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan terbesar yaitu sektor jasa (1,17 persen poin). Pekerjaan utama penduduk pada Agustus 2023 adalah buruh/karyawan/pegawai (52,93 persen). Status pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah berusaha dibantu buruh tetap dan dibayar (3,37 persen) dan yang mengalami penurunan terbesar adalah pekerja keluarga/tak dibayar (4,08 persen poin).

Di akhir dialog kedua narasumber menekankan agar masyarakat Kota Sibolga menerima kedatangan petugas survei maupun sensus yang dilaksanakan BPS Kota Sibolga, khususnya Susenas dan Sakernas.  Kedua survei tersebut sedang berjalan, agar diperoleh data yang akurat dan dapat dijadikan sebagai data acuan dalam perencanaan dan evaluasi program pembangunan di Kota Sibolga, khususnya mengenai kemiskinan dan pengangguran. Semoga tingkat kemiskinan dan pengangguran di Kota Sibolga turun di tahun-tahun berikutnya. Oiii dusanak..!

By MAL

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kota Sibolga (Statistics of Sibolga)Jl. Tuanku Dorong Hutagalung No.2 Sibolga

Telp (0631) 22082  Fax (0631) 22529

Email: bps1271@bps.go.id

Website: http://sibolgakota.bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik