Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang
ditunjukkan oleh meningkatnya indeks harga konsumen yang terjadi untuk seluruh kelompok
pengeluaran yaitu, kelompok bahan makanan sebesar 1,75 persen; kelompok makanan
jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,23 persen; kelompok perumahan, air,
listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,10 persen; kelompok sandang sebesar 0,21
persen; kelompok kesehatan sebesar 0,53 persen; kelompok pendidikan, rekreasi
dan olah raga sebesar 0,04 persen; dan kelompok transpoertasi, komunikasi dan
jasa keuangan sebesar 0,17 persen.
Komoditas utama penyumbang inflasi selama bulan Mei 2019
di Sibolga, antara lain cabai merah, bumbu masak jadi, bayam, kangkung, udang
basah, daging ayam ras, jeruk dan bawang putih. Sedangkan penyumbang deflasi antara lain tongkol/ambu-ambu,
bawang merah, dencis, pepaya, minyak goreng, teter, jahe dan salak.
Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, seluruh kota mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 1,78 persen dengan IHK
sebesar 144,79 dan terendah terjadi di Tanjung Pandan sebesar 0,21 persen
dengan IHK sebesar 146,27.