Abstraksi
Bulan September 2014, Sibolga mengalami inflasi sebesar 0,37 persen
atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen dari 113,37 pada bulan Agustus
menjadi 113,79 pada bulan September.
Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga secara umum yang
ditunjukkan oleh meningkatnya Indeks Harga Konsumen pada kelompok bahan makanan
sebesar 1,22 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar
sebesar 0,34 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,22 persen; sementara itu
kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami penurunan indeks
sebesar 0,02 persen; kelompok sandang sebesar 0,55 persen; kelompok transpor,komunikasi,
dan jasa keuangan sebesar 0,22 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi dan
olahraga tidak mengalami perubahan indeks.
Laju inflasi tahun kalender (September) sebesar 3,27 persen dan laju
inflasi year on year (September 2014 terhadap September 2013) yaitu 5,63 persen.
Pada bulan September 2014, secara nasional terjadi inflasi sebesar 0,27
persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,89. Dari 82 kota yang
diamati Indeks Harga Konsumennya (IHK) di Indonesia, 64 kota mengalami inflasi
sementara 18 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal
Pinang sebesar 1,29 persen dengan IHK 114,82 dan inflasi terendah terjadi di
Gorontalo yaitu sebesar 0,03 persen dengan IHK sebesar 109,62. Deflasi
tertinggi terjadi di Tual sebesar 0,89 persen dengan IHK sebesar 117,57 dan
deflasi terendah terjadi di Kudus dan Manado masing-masing sebesar 0,03 persen
dengan IHK sebesar 119,09 dan 110,90.