Bulan April 2018, Sibolga mengalami deflasi sebesar 0,64 persen atau terjadi penurunan nilai Indeks Harga Konsumen dari 158,31 pada Maret menjadi 137,85 pada Bulan April 2018.
Inflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh berkurangnya nilai Indeks Harga Konsumen pada satu kelompok pembentuk angka inflasi. Untuk kelompok bahan makanan mengalami penurunan indeks sebesar 2,46 persen. Sedangkan untuk kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami kenaikan indeks sebesar 0,20 persen; untuk kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar 0,25 persen. Kelompok sandang mengalami kenaikan indeks sebesar 0,48 persen. Untuk kelompok kesehatan juga mengalami kenaikan indeks sebesar 0,43 persen. Untuk kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks. Sedangkan untuk kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan juga mengalami kenaikan indeks sebesar 0,18 persen.
Laju inflasi tahun kalender (April) sebesar 0,92 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (April 2018 terhadap April 2017) yaitu 5,30 persen.
Di Indonesia, pada April 2018 terjadi inflasi sebesar 0,10 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 132,71. Dari 82 kota IHK, 54 kota mengalami inflasi dan 28 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,32 persen dengan IHK sebesar 138,07 dan terendah terjadi di Padang dan Kudus masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 137,20 dan 138,91. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 2,26 persen dengan IHK sebesar 147,10 dan terendah terjadi di Medan, Bandar Lampung, dan Tegal masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 137,65; 133,39; dan 128,61.